Seksi Telekomunikasi Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Tanjung Balai Karimun BUPATI KARIMUN APRESIASI KERJA SAMA ANTARA ANGGOTA TNI,POLRI DAN BEA CUKAI DALAM PENGUNGKAPAN BEBERAPA KASUS NARKOBA | SEKSI TELEKOMUNIKASI PSO BEA CUKAI TANJUNG BALAI KARIMUN

SIAGA-BERANI-SETIA

SIAGA-BERANI-SETIA

SEKSI TELEKOMUNIKASI PSO BC TANJUNG BALAI KARIMUN

SIAGA BERANI SETIA

BUPATI KARIMUN APRESIASI KERJA SAMA ANTARA ANGGOTA TNI,POLRI DAN BEA CUKAI DALAM PENGUNGKAPAN BEBERAPA KASUS NARKOBA

Image result for customs narcotics team
Image result for BUPATI KARIMUN BEA CUKAI


Karimun (Antara Kepri) - Bupati Karimun, Kepulauan Riau, Aunur Rafiq mengapresiasi pengungkapan beberapa kasus narkoba dalam jumlah besar yang dilakukan petugas Bea dan Cukai maupun aparat kepolisian dalam sepekan terakhir.

"Beberapa pengungkapan kasus itu menunjukkan keseriusan dari aparat hukum di Karimun, baik dari TNI, Polri dan instansi lainnya dalam memerangi narkoba yang harus menjadi tanggungjawab kita semua," kata bupati ketika menghadiri rilis pengungkapan kasus narkoba di Mapolres Karimun, Tanjung Balai Karimun, Selasa.

Dalam sepekan terakhir, aparat Bea Cukai yaitu KPBBC Tanjung Balai Karimun dan Kanwil BC Kepri yang berkantor di Karimun mengungkap dua kasus narkoba dalam jumlah besar, yaitu sabu-sabu sebanyak 517,65 gram dari seorang penumpang dari Kukup Malaysia tujuan Tanjung Balai Karimun, dan ketamine 993,12 gram yang diangkut KM Kuala Kapias 1 juga dari Malaysia.

Kemudian, Polres Karimun menangkap satu kapal, KM Adinda yang menyelundupkan sabu-sabu sebanyak 2,65 kilogram dan 3.500 butir "happy five" atau erimin lima juga dari Malaysia.

"Jumlah narkoba yang disita cukup besar. Jika lolos beredar di tengah masyarakat, tentunya akan berdampak sangat buruk bagi generasi muda," kata dia.

Penangkapan serupa juga dilakukan oleh Polisi Resort Karimun mengamankan 2,65 kilogram narkoba golongan I jenis Sabu dan 3500 butir pil Erimin 5 (Happy Five) dari tangan tersangka YL di perairan antara Pulau Babi dengan Pulau Tanjungbalai Karimun pada Jumat (17/3/2017) sekitar pukul 22.00 WIB baru-baru ini.

Aunur Rafiq mengatakan, letak geografis Kabupaten maritim ini yang berada tepat di perbatasan yang berhadapan langsung dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, merupakan tempat yang strategis untuk pintu masuk narkoba di Karimun dan daerah-daerah lainnya.

"Karimun dijadikan daerah transit oleh para pelaku, dan pelaku-pelakunya tidak hanya warga negara asing, melainkan juga warga Karimun," ujarnya.

Rafiq menambahkan, hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan, dan dia berharap jika aparat penegak hukum terus berupaya melakukan pencegahan terhadap peredaran narkoba di tengah-tengah masyarakat.

"Saya mengharapkan proses hukum ini dilakukan tindakan yang keras agar memberikan efek jera. Kita tidak boleh kendor, kita harus terus bersemangat," ujarnya.  (AntaraKEPRI)
Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar